Contoh Soal Inti Atom

1. Partikel yang bermuatan positif dalam inti atom adalah...

2. Partikel dasar penyusun atom terdiri dari proton, neutron, dan elektron. Jika diurutkan, maka muatan listrik partikel dasar tersebut berturut-turut adalah ....

Jawaban: B (+1, -1, 0)

3. Partikel yang muatannya sebesar 1,6 × 10-19 C dan bermassa 1 sma yaitu...

Jawaban: D (Sudah jelas, kalau partikel dasar penyusun atom yang memiliki muatan sebesar 1,6 × 10-19 C dan bermassa 1 sma adalah proton dan elektron).

4. Inti atom yang terbentuk memenuhi reaksi fusi berikut: 1H1 + 1H1 → 1d2 + 1e0 + E

Massa 1H1 = 1,00780 sma

Massa 1d2 = 2,01410 sma

Massa 1e0 = 0,00055 sma

Hitunglah nilai E (energi yang dihasilkan) pada reaksi fusi tersebut adalah...

Jawaban: A.( 0,88 MeV)

E = jumlah massa ruas kiri - ruas kanan

Itu tadi penjelasan dari pengertian inti atom yang tersusun dari partikel proton dan neutron. Detikers, jadi tahu bukan apa itu partikel penyusun inti? Selamat belajar!

Bilangan asli adalah bagian dari sistem bilangan yang mencakup semua bilangan bulat positif dari 1 hingga tak terhingga dan juga digunakan untuk tujuan penghitungan. Tidak termasuk nol (0).

Bilangan asli mencakup semua bilangan bulat kecuali angka 0. Dengan kata lain, semua bilangan asli adalah bilangan bulat, tetapi semua bilangan bulat bukanlah bilangan asli.

Pada kesempatan ini, kami ingin membahas tentang rumus bilangan bulat positif dan negatif. Diketahui bahwa materi ini masuk ke dalam mata pelajaran Matematika pada tingkat SMP.

Tak hanya itu, Anda juga bisa menyimak sejumlah soal yang dirangkum dari berbagai sumber. Selain soal bilangan bulat sederhana, terdapat juga yang berbentuk soal cerita. Berikut lengkapnya.

Dalam pelajaran matematika, salah satu yang dipelajari adalah mengenai bilangan. Termasuk mengenai bilangan bulat yang biasanya diajarkan pada anak-anak di awal sekolah dasar.

Bilangan bulat meliputi bilangan positif, bilangan negatif, dan nol. Bilangan bulat atau disebut 'Integer' adalah kata Latin yang berarti 'utuh'. Ini berarti bilangan bulat tidak termasuk pecahan atau desimal.

Kali ini Bubun ingin membahas bilangan bulat negatif dan positif. Untuk itu, mari kita pelajari lebih lanjut tentang bilangan bulat, pengertian bilangan bulat, dan operasi hitung bilangan bulat dalam artikel ini, yuk! Akan ada juga operasi hitung dan contohnya.

Contoh Soal Operasi Bilangan Bulat Positif dan Negatif

· (-16) - (-16) = 0· (-5) - 5 = -10· (-12) - 4 = -16· 6 - (-7) = 13· 15 - (-13) = 28· 12 - (4 + 6) = 2· 8 + 9 = 17· 15 + 7 = 22· 7 + 2 = 9· 3 + 5 + 6 = 14· (-5) + (-8) = -13· 9 + (-9) = 0· 6 - 5 + 1· 17 - 8 = 9· 8- 9 = -1· 15 - 18 = -3· 13 - 13 = 0· (-6) - (-8) = 2· 15 x (-24) x 6 = -2.610· -175 : 75 : (-7) = 1· -35 x 20 = -700· -240 : (-12) = 20· 720 : (-16) = -45· -240 : (-12) : (-5) = 4· (-17) - (-20) = 13· (-13) + (-8) = -21· (-8) + 6 = -2· 14 + (-18) = -4· (-8) + 10 = 2· 14 + (-9) = 5· (-8) + 8 = 0

1. Sebuah Yayasan sosial memiliki 716 sarung. Sebagian sarung tersebut diberikan kepada 12 panti asuhan. Masing-masing panti asuhan menerima 24 sarung. Selebihnya diberikan kepada keluarga lanjut usia. Setiap keluarga lanjut usia menerima 4 sarung. Berapa banyaknya keluarga yang menerima sarung dari Yayasan sosial tersebut?

Terdapat 12 panti asuhan, masing-masing panti menerima 24 sarung. Jumlah sarung yang diberikan berarti 12 x 24 = 288 sarung.

Yayasan sosial memiliki sarung berjumlah 716 sarung, sehingga jumlah sarung yang dibagikan kepada keluarga lanjut usia yaitu 716 – 288 = 428 sarung.

Masing-masing keluarga lanjut usia menerima 4 sarung, maka perhitungan matematikanya adalah 428 : 4 = 107.

Jadi terdapat 107 keluarga lanjut usia yang menerima bantuan sarung dari Yayasan sosial tersebut.

2. Di perpustakaan sekolah terdapat 24 rak buku. Setiap rak berisi 85 buku. Buku-buku tersebut dikelompokkan dalam 6 kategori yaitu komik, ensiklopedia, novel, cerpen, agama, dan majalah. Berapa banyak buku dalam setiap kategori, bila jumlah buku untuk setiap kategori sama banyak?

Total jumlah buku dalam rak: 85 x 24 = 2.040

Kategori buku: 6 kategori

Jumlah buku untuk setiap kategori: 2.040 : 6 = 340.

Maka jumlah buku di perpustakaan dalam setiap kategori ada 340 buah.

3. Sepotong daging di dalam kulkas memiliki suhu -3 derajat celcius. Daging tersebut lalu dipanaskan di atas api sehingga suhu rata-rata naik 8 derajat celcius setiap 2 menit. Berapakah suhu daging setelah dipanaskan selama 6 menit?

Suhu daging rata-rata naik 8 derajat selama 2 menit, maka jika daging dipanaskan selama 6 menit suhunya naik menjadi 3 x 8 derajat = 24 derajat celcius.

Suhu daging mula-mula adalah -3 derajat celcius, maka suhu daging setelah dipanaskan selama 6 menit adalah (-3) + 24 = 21 derajat celcius.

4. Budi masuk ke dalam sebuah ruangan dengan pendingin ruangan yang belum dihidupkan. Mulanya, ruangan tersebut bersuhu 30°. Setelah pendingin ruangan dihidupkan, suhu di dalam ruangan kemudian berangsur-angsur menurun 2° setiap 5 menit. Berapa suhu dalam ruangan setelah 30 menit?

5. Tiara membeli 3 es krim. Jika harga satu es krim Rp7.500, Kak Tiara harus membayar sebesar…

6. Dalam sebuah tes ujian, setiap peserta diberikan 30 pertanyaan dengan ketentuan setiap jawaban yang benar diberi nilai 10, salah -5 dan tidak menjawab -3. Jika Rania berhasil menjawab 21 benar, 5 salah dan 4 tidak menjawab. Berapa skor akhir Rania?

Demikian pembahasan tentang rumus bilangan bulat positif dan negatif yang bisa dijadikan bahan pembelajaran. Anda juga bisa mempelajari contoh soal di atas.

Penulisan bilangan negatif

Berikut adalah beberapa contoh penulisan bilangan negatif:

…., -6, -5, -4, -3, -2, -1

Semakin ke kiri atau semakin menjauh dari angka nol maka nilainya semakin kecil.

Mari kita bandingkan bilangan di bawah ini dengan memberi tanda lebih besar dari (>) dan tanda lebih kecil dari (<).

Baca juga: Silogisme Hipotetik dalam Logika Matematika

Bilangan negatif memiliki rumus dalam perhitungan matematika. Rumus tersebut yaitu:

Baca juga: Implikasi dalam Logika Matematika: Pengertian dan Contohnya

Agar lebih mudah memahami bilangan negatif dan perhitungannya, berikut contoh soal dan jawabannya:

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Nomor atom atau nomor proton (simbol Z) dari suatu unsur kimia adalah jumlah proton yang ditemukan dalam inti atom. Jumlahnya identik dengan jumlah muatan pada inti. Nomor atom secara unik mengidentifikasi elemen kimia. Dalam atom yang tidak bermuatan, nomor atom juga sama dengan jumlah elektron .

Jumlah dari nomor atom Z dan jumlah neutron N, memberikan nomor massa A dari sebuah atom. Karena proton dan neutron memiliki massa yang kira-kira sama (dan massa elektron diabaikan untuk banyak keperluan) dan energi ikatan nukleon selalu kecil dibandingkan dengan massa nukleon, ketika massa atom dari setiap atom dinyatakan dalam satuan massa atom terpadu (menjadi kuantitas yang disebut "massa isotop relatif"), bernilai kurang lebih 1% dari seluruh bilangan A.

Partikel penyusun inti atom adalah proton dan neutron. Sebenarnya, notasi atom terdiri dari tiga partikel dasar atom yaitu proton, elektron, dan neutron.

Proton dan neutron berada dalam inti atom, sedangkan elektron terdapat pada sekeliling inti atom sebagai kulit atom. Elektron bermuatan negatif (-).

Teori inti atom dikemukakan oleh Ernest Rutherford, seorang fisikawan asal Selandia Baru. Dikutip dari e-modul Kimia Kemdikbud kelas X yang disusun Fadillah Okty Myranthika, MPd, Rutherford menyatakan bahwa atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rutherford juga disebut sebagai Bapak fisika nuklir yang berjasa mengenalkan konsep lintasan atau kedudukan elektron atau kulit atom. Rutherford membuat model atom seperti layaknya suatu tata surya.

Sayangnya, model atom Rutherford tidak bisa menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Dalam fisika maupun kimia, kita mungkin akan mengetahui pembahasan tentang inti atom.

Apa itu inti atom dan apa saja penyusun inti atom? Simak penjelasannya berikut ini.

Dikutip dari e-book Jurus Sakti Menaklukkan Fisika SMA 1, 2, & 3 oleh Vani Sugiyono, inti atom (Atomic nucleus) adalah pusat dari sebuah atom, baik itu pusat massa atau pusat orbital elektron. Inti atom terdiri dari partikel yang menyusunnya yaitu proton dan neutron.

Pengertian atom sendiri adalah suatu bola berongga yang tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilinginya. Partikel penyusun inti atom disebut nukleon.

Nukleon yang ada dalam inti atom akan saling berinteraksi. Interaksi pada nekleon berupa proton-proton, neutron-neutron, dan proton-neutron.

Dikutip dari repository Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), interaksi partikel-partikel pada inti atom bisa terjadi melalui suatu potensial interaksi dengan sistem pada keadaan terikat. Di mana, energi ikat sebuah inti yaitu energi yang diperlukan untuk memecahkan inti atom menjadi suatu nukleon-nukleon penyusunnya, yakni neutron dan proton.

Ilustrasi bentuk atom dan letak partikel penyusun inti atom. Foto: Fastfission (English Wikipedia) via Wikimedia Commons.

Rutherford dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest Marsden (1911) menemukan konsep inti atom, yang didukung oleh penemuan sinar X oleh WC. Rontgen (1895) serta penemuan zat radioaktif (1896).

Rutherford melakukan percobaan dengan hamburan sinar alfa oleh lempeng emas. Hasil percobaan itu membuat Rutherford menyatakan, atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif, sehingga atom bersifat netral.

Nomor atom (z) akan menyatakan jumlah proton di dalam inti atom. 1 nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron. Pengertian nomor massa merupakan bilangan yang menunjukkan jumlah proton dan neutron dalam inti atom.

Massa atom berasa terpusat pada inti atom. Massa inti atom tidak seimbang dengan massa proton yang ada pada inti atom, sehingga bisa diprediksi kalau ada partikel lain dalam inti atom.

Proton (p) adalah partikel penyusun inti atom yang ditemukan oleh Eugen Goldstein, seorang fisikawan asal Jerman pada tahun 1886. Proton bermuatan positif (+).

Proton ditemukan oleh Eugene Goldstein (1886), dalam percobaan tabung sinar terusan. Proton termasuk partikel subatomik. Simbol proton adalah p atau p+. Jika massa elektron 0 artinya suatu partikel tidak mempunyai massa.

Namun, kenyataannya partikel materi mempunyai massa yang bisa diukur dan atom bersifat atom itu netral. Apa mungkin atom bersifat netral dan mempunyai massa, jika hanya ada elektron saja pada atom?

Goldstein telah melakukan eksperimen, dari sebuah tabung gas yang memiliki katode. Tabung gas diberi lubang - lubang juga muatan listrik.

Hasil eksperimen itu menunjukan elektron yang menuju anode, membentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan, melewati lubang ke katode. Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, hasilnya gas hidrogen itu menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil, baik massa maupun muatannya.

Sehingga partikel itu disebut dengan proton. Dengan demikian, massa proton = 1 sma (satuan massa atom) dan muatan proton = +1.

Neutron (n) adalah partikel subatom yang tidak bermuatan (netral). Neutron tidak bermuatan, karena sinar neutron dalam medan listrik maupun medan magnet, tidak dibelokkan ke kutub negatif dan positif.

Penemuan neutron dilakukan oleh James Chadwick, melalui percobaan penembakan sinar alfa pada Berilium (Be). Adapun sifat-sifat neutron adalah sebagai berikut:

Bilangan Bulat Antara 1 dan 100

Apabila menemukan soal, berapa bilangan bulat antara 1 dan 100? Maka, jawabannya 98. Dengan asumsi angka 1 dan 100 tidak termasuk (prinsip eksklusi).

Lalu, bagaimana jika ada contoh soal seperti: berapa banyaknya bilangan bulat antara 1 dan 100 yang habis di bagi 3 atau 5?

A = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3

B =  himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 5

A ∩ B = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3 dan 5 (yaitu himpunan bilangan bulat dibagi oleh KPK, dari 3 dan 5 yaitu 15)

|A ∪ B| = |A| + |B| - |A ∩ B| = 33 + 20 - 6 = 47

Semoga pembahasan mengenai bilangan bulat berserta contohnya ini mudah dimengerti ya, Bunda. Sehingga dapat membantu Si Kecil belajar matematika di rumah.

Oleh: Nanang Sriyadi, Guru SMPN 48 Muaro Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi

KOMPAS.com - Bilangan negatif menjadi materi matematika yang harus dipelajari dan dimengerti oleh siswa dasar. Hal ini karena bilangan negatif selalu digunakan dalam pengembangan rumus matematika yang lain.

Sebelum mengetahui pengertian bilangan negatif, simak perumpamaan di bawah ini:

Data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menunjukkan suhu di Kota Jambi adalah 25°C dan suhu di Dieng menunjukan 1°C dibawah 0°C.

Apa yang kalian pikirkan dengan angka-angka tersebut?

Jika suhunya 25°C di atas 0 maka kita gunakan tanda +, ditulis menjadi +25°C dan dibaca positif 25°C.

Sementara 1°C di bawah 0 maka kita gunakan tanda – , ditulis -1°C dan dibaca negatif 1°C.

Kedua suhu di atas kita bandingkan dengan nol sebagai acuan. Fungsi bilangan nol adalah memisahkan antara bilangan positif dan negatif.

Baca juga: Kalimat Matematika: Pengertian dan Contohnya

Kita dapat menyatakan suhu yang lebih tinggi dari nol dengan tanda positif dan suhu yang lebih rendah dari nol dengan tanda negatif.

Tidak hanya berlaku untuk suhu, tetapi untuk besaran lainnya juga dapat dinyatakan dengan tanda positif dan negatif dengan titik acuan 0.

Pada garis bilangan, bilangan positif terletak di kanan bilangan nol, sedangkan bilangan negatif terletak di kiri nol.

Lalu apa itu bilangan negatif?

Bilangan negatif adalah semua angka yang lebih kecil dari nol (0), sehingga angka tidak lagi dimasukkan secara terpisah.

Jika angka positif atau cacah merupakan angka yang terdiri dari 0, 1, 2, 3, dan seterusnya, maka bilangan negatif memiliki lambang atau tanda negatif (-) yang diletakkan di depan bilangan, misalnya -1, -2, -3, -4, -5, dan seterusnya.

Apa itu bilangan bulat?

Dilansir Cue Math, bilangan bulat mencakup semua bilangan bulat dan bilangan negatif. Ini berarti jika kita menyertakan bilangan negatif bersama dengan bilangan bulat, kita membentuk himpunan bilangan bulat.

Bilangan bulat adalah angka tanpa bagian desimal atau pecahan dan termasuk angka negatif dan positif, termasuk nol. Satu set bilangan bulat, yang direpresentasikan sebagai Z.

Operasi Hitung dan Contoh

Mengutip dari buku Patas Matematika SD karya Sobirin berikut operasi hitung pada bilangan bulat:

Penjumlahan bilang bulat positif dengan bilangan bulat positif hasilnya bilangan bulat positif. Contoh: 25 + 15 = 40

Penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif hasilnya bilangan bulat negatif. Contoh: (-14) + (-7) = -21

Penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif atau sebaliknya, hasilnya:

1. bilangan bulat negatif jika angka bilangan bulat negatif lebih besar dari bilangan positif. Contoh: 15 + (-20) = -52. bilangan bulat positif jika angka bilangan bulat negatif lebih kecil dari bilangan positif. Contoh: 15 + (-5) = 103. bilangan nol jika angka bilangan bulat negatif sama dengan bilangan positif. Contoh: 15 + (-15) = 0

Pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, hasilnya:

Pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif, hasilnya:

Pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, hasilnya selalu bilangan bulat negatif. Contoh: (-12)-4 = -16

Pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, hasilnya selalu bilangan bulat positif. Contoh: 15-(-14)= 29

Untuk tahu operasi hitung pembagian bilangan bulat, klik ke halaman berikutnya ya!

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga mengenai alasan ibunda Cinta Laura selalu pilih sekolah internasional untuk anaknya dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT & CONTOH

Contoh bilangan bulat matematika/ Foto: iStockphoto

Contoh Bilangan Bulat Negatif dan Positif

Bilangan bulat positif adalah bilangan positif jika lebih besar dari nol. Atau, dapat juga dikatakan bilangan bulat positif apabila berada di sebelah kanan bilangan nol. Contoh: 1, 2, 3 . . .

Bilangan bulat negatif adalah bilangan negatif jika kurang dari nol. Atau, dapat juga dikatakan bilangan bulat positif apabila berada di sebelah kiri bilangan nol. Contoh: -1, -2, -3 . . .

Rumus Bilangan Bulat Positif dan Negatif

(+) + (+) = +(-) + (+) = -(+) + (-) = + / -(-) + (+) = + / -

(+) – (+) = + / -(-) – (-) = + / -(+) – (-) = +(-) – (+) = -

(+) x (+) = +(-) x (-) = +(+) x (-) = -(-) x (+) = -

(+) : (+) = +(-) : (-) = +(+) : (-) = -(-) : (+) = -